RANGKUMAN BUKU IBD
SERI DIKTAT KULIAH
ILMU BUDAYA DASAR
PENGARANG :
WIDYO NUGROHO
ACHMAD MUDJI
HALAMAN : 203
A. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu
Budaya Dasar adalah ilmu tentang pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia
sebagai pengganti istilah basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
Inggris “the Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari
bahasa latin humanus yang astinya manusia, berbudaya, dan halus. Dengan
demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai
manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus,
mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities namun tidak meninggalkan
tanggung jawabnya sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa
ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu
diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan
bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah (
natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah
bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya dengan menentukan hukum
yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk
menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas
dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan 100% salah.
Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain astronomi, fisika, kimia,
biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial (
social scince )
Ilmu-ilmu sosial
bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan
antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman
dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya
mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia
ini tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu
sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, antropologi
sosial, sosiologi hukum, dan sebagainya.
3. Pengetahuan Budaya
( the humanities )
Pengetahuan Budaya
bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat
manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti.
Bab II
Manusia dan Kebudayaan
1. PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan
adalah suatu cara hidup yang berkembang dimana yang dimiliki oleh bersama oleh
suatu kelompok yang diwariskan dalam suatu kelompok hidup masyarakat budaya
besifat kompleks,abstrak, dan luas.
1. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur kebudayaan meliputi:
• Unsur peralatan dan peralatan hidup, seperti rumah, pakaian kendaraan dan
lain-lain
• Unsur mata pencaharian / sistem ekonomi
• Unsur sistem kemasyarakatan, yang meliputi
hukum, perkawinan, dll
• Unsur bahasa yang baik lisan maupun tulisan
yang berfungsi sebagai alat komunikasi
D. WUJUD KEBUDAYAAN.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,
aktivitas, dan artefak.
• Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud
kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk
tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
• Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai
suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
• Artefak (karya)
• Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang
berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam
kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan
ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak)
manusia.
Bab III
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar
secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan
pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan
lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu
filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu
budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .
• Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1.
Kebudayaan yang
terdapat antara umat manusia sangat beragam
2.
Kebudayaan didapat dan
diteruskan melalui pelajaran
3.
Kebudayaan terjabarkan
dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4.
Kebudayaan berstruktur
dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional
budaya daerah dan budaya nasional
5.
Ilmu Budaya Dasar
Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia.
Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi
kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
1. Makna hubungan puisi
dengan pengalaman hidup
Penyampaian pengalaman
dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Yang artinya manusia
senantiasa ingin selalu memiliki salah ssatu kebutuhan dasarnya untuk lebih
menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpalan pengalaman langsung yang
terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para
mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti
banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
2. Puisi dengan
kesadaran individual
Dengan membaca puisi
mahasiswa dapat diajak untuk berfikir menurut hati nurani, baik untuk orang
lain maupun diri sendiri.
3. Puisi dengan
keinsafan social
Dalam puisi syarat
dengan masalah sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Yaitu bisa
berupa :
– Penderitaan
– Perjuangan
– Konflik
– Pemberontakan
terhadap hukum Tuhan
Bab IV
Manusia dan Cinta Kasih
A.
Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau
rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya,
sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan.
Maka cinta kasih adalah perasan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai
dengan menaruh belas kasihan.
B.
Cinta Menurut Ajaran
Agama
• Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk
tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri.
• Cinta Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan keserasian dan
keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh membatasi cintanya pada diri
sendiri dan egoismenya.
• Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan hubungan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam
melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami istri, dan
untuk melahirkan keturunan.
• Cinta Kebapakan
Antara ayah dan anak tidak terjalin oleh ikatan fisiologis seperti ibu dan
anak, maka ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan dorongan
fisiologis, tapi dorongan psikis. Dorongan ini Nampak jelas dalam cinta bapak
dan anak, karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan, kekuatan dan
kebanggaan, dan merupakan factor penting bagi kelangsungan peran bapak dan
kehidupannya dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia.
• Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih, dan spiritual ialah cinta
kepada Allah dan kerinduaan kepada-Nya.
• Cinta Kepada Rasul
Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Bab VI
Manusia dan Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata dasar derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan
dari bahasa sansekerta, menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau
menanggun. Jadi dapat diartikan penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang
tidak meyenakan. Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau
lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas
komkosisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan
pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan,
tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi
alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat
kehujanan membuat kedinginan.
Contoh penderitaan yang menimpa pemimpin besar umat Islam, yang terjadi pada
diri Nabi Muhammad. Ayahnya wafat sejak Muhammad dua bulan di dalam kandungan
ibunya. Kemudian, pada usia 6 tahun, ibunya wafat. Dari peristiwa ini dapat
dibayangkan penderitaan yang menimpa Muhammad, sekaligus menjadi saksi sejarah
sebelum ia menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin umatnya (versi
Michael Hart dalam Seratus Tokoh Besar Dunia).
B. Hubungan Manusia dengan Penderitaan
Allah adalah
pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa
atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang
bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan
penderitaan.
Mahluk bernyawa
memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami
mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan
bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan
penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami
penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang
penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan
membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
BAB VII
Manusia dan Keadilan
Keadilan adalah
kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut
benda atau orang. Menurut sebagian besar, keadilan memiliki tingkat kepentingan
yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf
politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan
(virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada
sistem pemikiran” . Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi
tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa
ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis
di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan
variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut
dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu
sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada
tempatnya.
Teori Keadilan John Rawls Pemahaman Sederhana
Di dalam perkembangan pemikiran filsafat hukum dan teori hukum, tentu tidak lepas dari konsep keadilan. Konsep keadilan tindak menjadi monopoli pemikiran satu orang ahli saja. Banyak para pakar dari berbegai didiplin ilmu memberikan jawaban apa itu keadilan. Thomas Aqunas, Aristoteles, John Rawls, R. Dowkrin, R. Nozick dan Posner sebagian nama yang memberikan jawaban tentang konsep keadilan.
Dari beberapa
nama tersebut John Rawls, menjadi salah satu ahli yang selalu menjadi rujukan
baik ilmu filsafat, hukum, ekonomi, dan politik di seluruh belahan dunia, tidak
akan melewati teori yang dikemukakan oleh John Rawls. Terutama melalui karyanya
A Theory of Justice, Rawls dikenal sebagai salah seorang filsuf Amerika
kenamaan di akhir abad ke-20. John Rawls dipercaya sebagai salah seorang yang
memberi pengaruh pemikiran cukup besar terhadap diskursus mengenai nilai-nilai
keadilan hingga saat ini.
Makna-makna
Keadilan
Beberapa makna
keadilan, antara lain;
Pertama, adil
berarti “sama”
Sama berarti
tidak membedakan seseorang dengan yang lain. Persamaan yang dimaksud dalam
konteks ini adalah persamaan hak. Allah SWT berfirman: “Apabila kamu memutuskan
perkara di antara manusia, maka hendaklah engkau memutuskannya dengan adil…”
(Surah al-Nisa’/4: 58).
Manusia memang
tidak seharusnya dibeda-bedakan satu sama lain berdasarkan latar belakangnya.
Kaya-papa, laki-puteri, pejabat-rakyat, dan sebagainya, harus diposisikan
setara.
Kedua, adil
berarti “seimbang”
Allah SWT
berfirman: Wahai manusia, apakah yang memperdayakan kamu (berbuat durhaka)
terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah? Yang menciptakan kamu lalu menyempurnakan
kejadianmu, dan mengadilkan kamu (menjadikan susunan tubuhmu seimbang). (Surah
al-Infithar/82: 6-7).
Seandainya ada
salah satu anggota tubuh kita berlebih atau berkurang dari kadar atau syarat
yang seharusnya, pasti tidak akan terjadi keseimbangan (keadilan).
Ketiga, adil
berarti “perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan hak-hak itu pada
setiap pemiliknya”
“Adil” dalam hal
ini bisa didefinisikan sebagai wadh al-syai’ fi mahallihi (menempatkan sesuatu
pada tempatnya). Lawannya adalah “zalim”, yaitu wadh’ al-syai’ fi ghairi
mahallihi (menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya). “Sungguh merusak
permainan catur, jika menempatkan gajah di tempat raja,” ujar pepatah.
Pengertian keadilan seperti ini akan melahirkan keadilan sosial.
Keempat, adil
yang dinisbatkan pada Ilahi.
Allah disebut
qaiman bilqisth (yang menegakkan keadilan) (Surah Ali ‘Imram/3: 18). Allah SWT
berfirman: Dan Tuhanmu tidak berlaku aniaya kepada hamba-hamba-Nya (Surah
Fushshilat/41: 46).
BAB VIII
Manusia dan Pandangan Hidup
Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia
mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia
menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Kebajikan
Kebajikan atau
kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan
perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk
bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik..
Usaha/perjuangan
Usaha
/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu
dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan
kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan
martabat manusia.
Langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik :
1.
mengenal
2.
mengerti
3.
menghayati
4.
meyakini
5.
mengabdi
6.
mengamankan
BAB IX
Manusia dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab
Tanggung jawab
adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab
adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau
memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajibannya.
Macam-macam Tanggungjawab :
1.
Tanggungjawab
terhadap diri sendiri
2.
Tanggungjawab
terhadap Keluarga
3.
Tanggungjawab
terhadap masyarakat
4.
Tanggungjawab
terhadap bangsa / negara
5.
Tanggungjawab
terhadap Tuhan
BAB X
Manusia dan Kegelisahan
Pengertian
Kegelisahaan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah,
yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang,
tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan
seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang
dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan menipakan salah satu elcspirsi
dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga
diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan
atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan
tidak tecapai.
Contoh :
– Didi anak
laki-laki berumur 10 tahun. Ia duduk di kelas V SD. Pada suatu hari ia
diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan ayahnya dipindahkan ke kota lain. Mereka
sekeluarga haws pindah. Sudah tentu Didi hams ikut. Jadi ia haws pindah sekolah
di kota tempat ayahnya bertugas. Ibu Didi nampak gelisah, karena tinggal di
tempat yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang aktif
menguinpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-lebih Didi, kareana baik di kampung
maupun di sekolah Didi banyak kawannya. Karena itu ia takut kalau di tempat
yang barn kelak ia tidak akan merasa betah. Bila tidak ikut pindah, akan ikut
siapa; ikut pindah bagaimana di tempat yang barn nanti. Ia takut pada
bayangannya sendiri.
BAB XI
Manusia dan Harapan
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan
sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu
menyangkut permasalahan masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia
yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan
meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada
ahli warisnya.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu
membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang
yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi
tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”,
walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri,
maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud,
maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya
bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
Menurut Abraham
Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah
:
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
(be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self
actualization)
Pengertian Doa
Berdo’a adalah salah satu pedang bagi
umat muslim, maka dari itu kita sebagai umat islam harus sering-seringlah
berdo’a kepada Allah swt. karena Allah swt sangat senang sekali kepada hamba
yang selalu berdo’a kepada-Nya. Bahkan kita di katakan sombong kalau tidak
pernah berdo’a kepada-Nya. Maka dari itu kali ini saya akan mencoba menerangkan
tentang Pengertian Do’a. Pertama-tama
saya akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian Do’a menurut Bahasa dan juga
menurut Syari’at.
Menurut Bahasa
Do’a adalah meminta pertolongan kepada yang lebih tinggi (bisa diharpiahkan
usia) dari kita, seperti contoh apabila kita meminta pertolongan kepada kakak
kita untuk mengambilkan sesuatu barang itu di sebut sebagai do’a menurut
bahasa. Berbeda dengan kita meminta pertolongan kepada yang lebih rendah (bisa
di harpiahkan usia) dari kita maka itu di sebut Perintah. Seperti contoh kita
menyuruh adik kita membawakan sesuatu barang itu di sebut Perintah bukan Do’a
menurut bahasa.
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan
pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang,
dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2. Kepercayaan
kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai
atau terhadap kebenaran orang lain.
3. Kepercayaan
kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan
kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai
pemerintah / negara.
4.
Kepercayaan
kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan.
Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan
diciptakan oleh Tuhannya.
Komentar
Posting Komentar
Comment Aja